Dalam proses produksi beton pracetak, pemilihan material agregat kasar menjadi faktor krusial dalam menentukan kualitas akhir beton. Dua jenis material yang sering dibandingkan dalam hal ini adalah batu screening dan batu split. Masing-masing memiliki karakteristik, kelebihan, serta kekurangan.
Mengenal Batu Screening dan Batu Split
Batu Screening merupakan material hasil sampingan dari proses pemecahan batu split di stone crusher. Ukurannya lebih kecil dan tidak seragam, biasanya berada di bawah 5 mm. Karena ukurannya yang halus, batu screening sering digunakan sebagai pengganti pasir kasar atau bahan campuran tambahan untuk konstruksi ringan.
Sementara itu, batu Split adalah agregat kasar hasil pemecahan batu alam, dengan ukuran yang lebih besar dan seragam, umumnya 10–20 mm. Batu split memiliki kekuatan tekan tinggi, bentuk angular (bersudut tajam), dan banyak digunakan untuk beton struktural maupun pracetak berat.
Kelebihan dan Kekurangan Batu Screening dalam Industri Beton Pracetak
Kelebihan:
- Harga lebih murah
Karena merupakan limbah saringan, batu screening memiliki harga yang jauh lebih rendah dibanding batu split.
- Mudah dicampur
Ukurannya yang kecil membuatnya mudah tercampur merata dengan semen dan air.
- Baik untuk produk non-struktural
Cocok digunakan pada beton pracetak ringan seperti paving block, buis beton, dan tutup saluran.
Kekurangan:
- Kekuatan tekan lebih rendah
Karena ukurannya kecil dan bentuknya tidak ideal untuk ikatan antar partikel, hasil beton kurang cocok untuk penggunaan struktural.
- Mudah menyerap air
Hal ini bisa memengaruhi perbandingan campuran beton jika tidak diperhatikan dengan benar.
Kelebihan dan Kekurangan Batu Split dalam Industri Beton Pracetak
Kelebihan:
- Kuat dan tahan lama
Ideal untuk beton dengan beban berat seperti tiang, road barrier, dan saluran U-Ditch.
- Ukuran seragam
Memudahkan kontrol kualitas dan pencampuran yang konsisten.
- Ikatan antar agregat lebih baik
Bentuk bersudut menciptakan ikatan kuat dengan semen, meningkatkan daya tahan beton.
Kekurangan:
- Harga lebih mahal
Biaya produksi dan pengolahan membuat harganya lebih tinggi dibanding screening.
- Lebih berat
Hal ini bisa mempengaruhi bobot akhir produk pracetak dan proses penanganannya.
Aplikasi di Industri Beton Pracetak
Pemilihan antara batu screening dan batu split sangat tergantung pada jenis produk pracetak yang akan dibuat. Berikut beberapa panduan umum:
Batu split umumnya digunakan untuk produksi beberapa produk beton precast, antara lain:
- Produk struktural seperti road barrier, tiang listrik, saluran air beton, dan balok pracetak.
- Beton dengan kekuatan tekan tinggi (K-300 ke atas).
- Proyek yang memerlukan ketahanan lama terhadap beban dinamis dan lingkungan ekstrem.
Sedangkan batu screening digunakan untuk produksi beberapa produk beton precast:
- Produk non-struktural seperti buis beton, tutup saluran U-Ditch, sumur resapan, dan paving block.
- Beton dengan kekuatan tekan sedang hingga rendah (K-175 hingga K-250).
- Produk beton dengan yang mengedepankan unsur estetika.
Anicon Precast, pabrikan precast berstandar SNI dan tersertifikasi ISO
Pemilihan agregat kasar antara batu screening dan batu split memiliki kelebihan masing-masing sesuai dengan peruntukan dan mix design beton precast. Penggunaan beton precast sebagai salah satu pilihan dalam pembangunan infrastruktur drainase atau saluran air memberikan kemudahan dalam pengerjaan dan kualitas produk yang terstandar. Anicon precast memiliki bermacam bentuk dan ukuran saluran untuk kebutuhan drainase. Temukan kebutuhan untuk proyek anda dengan menghubungi kami. Anicon Precast, terpercaya karena kualitas.